PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Individual
Mata Kuliah
MEDIA PEMBELAJARAN
Oleh:
MARSUDI (1109862)
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
PASCA SARJANA FKIP UR KERJASAMA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2011
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Perancangan Media Pembelajaran ”. Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi tugas individu mata kuliah Media Pembelajaran.
Pada kesempatan ini perkenankan saya menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga terutama kepada :
Dr. Indrati Kusumaningrum, M.Pd sebagai Dosen Pengasuh Mata kuliah.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini, oleh karena itu saya mengaharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk memperbaiki makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat terutama bagi saya dan bagi pembaca pada umumnya. Akhirnya kepada Allah jualah semuanya kita kembalikan.
Pekanbaru, 29 Mei 2012
Penyusun,
MARSUDI
BAB I LANDASAN TEORITIS
A.TEORI BELAJAR
Cara guru memandang peran teknologi dan media dalam ruang kelas sangat bergantung pada keyakinan mereka bagaimana orang belajar. Selama lebih dari setengah abad terakhir terdapat beberapa teori dominan tentang belajar. Masing-masing memiliki inflikasi bagi pembelajaran secara umum dan untuk pemanfaatan teknologi dan media secara khusus. Driscoll (2000) membahas teori belajar dan dampaknya pada keputusan pengajaran secara terperinci.
Teori Belajar Behaviorisme
Menurut teori behavioristik belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman (Gage, Berliner, 1984) Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon (Slavin, 2000). Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon. Stimulus adalah apa saja yang diberikan guru kepada siswa, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan siswa terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak penting untuk diperhatikan karena tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon, oleh karena itu apa yang diberikan oleh guru (stimulus) dan apa yang diterima oleh siswa (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori ini mengutamakan pengukuran, sebab pengukuran merupakan suatu hal penting untuk melihat terjadi atau tidaknya perubahan tingkah laku tersebut.
Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka responpun akan semakin kuat.
Kognitifisme
Aspek aspek perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu tahap (1) sensory motor; (2) pre operational; (3) concrete operational dan (4) formal operational. Menurut Piaget, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal darilingkungan.
Faktor lain yang dianggap penting oleh aliran behavioristik adalah faktor penguatan (reinforcement). Bila penguatan ditambahkan (positive reinforcement) maka respon akan semakin kuat. Begitu pula bila respon dikurangi/dihilangkan (negative reinforcement) maka responpun akan semakin kuat.
Kognitifisme
Aspek aspek perkembangan kognitif menurut Piaget yaitu tahap (1) sensory motor; (2) pre operational; (3) concrete operational dan (4) formal operational. Menurut Piaget, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal darilingkungan.
Konstruktivisme
Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompok dalam teori pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning). Teori konstruktivis ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai. Bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide. Teori ini berkembang dari kerja Piaget, Vygotsky, teori-teori pemrosesan informasi, dan teori psikologi kognitif yang lain, seperti teori Bruner (Slavin dalam Nur, 2002: 8).
Menurut teori konstruktivis ini, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut ( Nur, 2002 :8).
B. TEORI MEDIA
Menurut Sharon E. Smaldino dan James D. Russel (Instructional Technology and Media Pembelajaran, 9) terdapat enam kategori dasar Media yang digunakan dalam belajar, yaitu:
1. Teks
Media yang paling umum digunakan adalah teks. Teks alfanumerik yang dapat ditampilkan dalam format buku, poster, papan tulis, layar komputer, dan sebagainya.
2. Audio
Media lain yang umum digunakan dalam pembelajaran adalah audio. Audio mencakup apapun yang siswa dengar,suara seseorang, musik, suara mekanik(mesin mobil), kebisingan, dan sebagainya.
3. Visual
Secara teratur digunakan untuk meningkatkan pembelajaran. Contoh:diagram diposter, gambar pada papan tulis , foto, gambar di sebuah buku, kartun, dan sebagainya.
4. Video
Video merupakan media yang menampilkan gerak, termasuk isi DVD, video, animasi komputer, dan sebagainya. Bahan sering tidak dianggap media benda nyata dan model.
5. Manipulatip
Merupakan benda yang dapat dimanipulasi, disentuh dan dikreasikan oleh siswa.
6. Orang (Teknisi)
Teknisi yang dimaksud adalah guru, siswa, atau ahli subjek-materi. Siswa belajar dari guru, siswa lain, dan orang dewasa.
BAB II ASSURE
A.MENGANALISIS PEMELAJAR
1. Karakteristik Umum
NO | KRITERIA UMUM | ANALISA |
1 | Jender | 18 laki-laki, 12 perempuan |
2 | Kesukuan | 80% melayu, 20% lainnya |
3 | Sikap | Baik |
4 | Usia | 12 s 14 tahun |
5 | Jenjang | Sekolah Dasar |
2. Kecakapan dasar
NO | KECAKAPAN DASAR | ANALISA |
1 | Pemahaman tentang pelajaran sebelumnya | 90% paham |
2 | Keterampilan menyimak | Baik |
3 | Kemampuan berdiskusi | Baik |
4 | Kemampuan bekerja kelompok | Baik |
3. Gaya belajar
NO | GAYA BELAJAR | ANALISA |
1 | Siswa audio | 20% |
2 | Siswa visual | 65% |
3 | Siswa kinestetik | 15% |
B.STANDAR DAN TUJUAN
I. Standar Kompetensi
Ø Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya
II. Kompetensi Dasar
Ø Menjelaskan terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari
III. Indikator
Ø Menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari.
Ø Mendeskripsikan dampak terjadinya gerhana matahari.
IV. Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Menjelaskan pengertian peristiwa gerhana matahari.
2. Membedakan terjadinya gerhana matahari dan bulan berdasarkan waktu.
3. Membedakan terjadinya gerhana matahari dan bulan berdasarkan wilayah gelap.
4. Membuat skema perubahan bentuk matahari saat terjadi gerhana.
5. Membuat skema posisi matahari, bulan dan bumi saat terjadi gerhana matahari.
6. Menjelaskan dampak gerhana matahari terhadap bumi.
BAB. III MEMILIH MEDIA
A. KRITERIA MEMILIH MEDIA
Kriteria pemilihan media bersumber dari konsep bahwa media merupakan bagian dari sistem instruksional secara keseluruhan. Untuk itu, ada beberapa kriteria yang patut diperhatikan dalam memilih media.
1. Selaras dengan standar, hasil dan tujuan
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran
3. Informasi terbaru dan akurat
4. Bahasa sesuai dengan usia
5. Mudah digunakan
B.MEDIA YANG DIPILIH
Berdasarkan pertimbangan teori belajar, teori media, analisis siswa, analisis standar tujuan dan kriteria pemilihan media, maka media yang paling cocok untuk membantu pembelajaran tentang topik gerhana matahari adalah VIDEO DIGITAL
Adapun alasan video lebih cocok digunakan, antara lain:
1. Dapat megulang kejadian gerhana matahari tahun 2009
2. Dapat menjelaskan proses kejadian gerhana matahari
3. Dapat mengunjungi tempat gerhana matahari di negara Cina, India dan malaysia
4. Dapat mengamati gerhana matahari tampa resiko
5. Tidak mengeluarkan biaya untuk membeli kacamata, teropong dan tiket pesawat.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Satuan Pendidikan : SD Negeri 001 Petapahan
Mata Pelajaran : IPA
Kelas / Semester : VI / 2
Materi Pokok : Peristiwa Gerhana Matahari
Alokasi waktu : 2 x 35 menit
I. Standar Kompetensi
Ø Memahami matahari sebagai pusat tata surya dan interaksi bumi dalam tata surya
II. Kompetensi Dasar
Ø Menjelaskan terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari
III. Indikator
Ø Menjelaskan proses terjadinya gerhana matahari.
Ø Mendeskripsikan dampak terjadinya gerhana matahari.
IV. Tujuan Pembelajaran Khusus
1. Menjelaskan pengertian peristiwa gerhana matahari.
2. Membedakan terjadinya gerhana matahari dan bulan berdasarkan waktu.
3. Membedakan terjadinya gerhana matahari dan bulan berdasarkan wilayah gelap.
4. Membuat skema perubahan bentuk matahari saat terjadi gerhana.
5. Membuat skema posisi matahari, bulan dan bumi saat terjadi gerhana matahari.
6. Menjelaskan dampak gerhana matahari terhadap bumi.
V. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Awal ( 10 menit )
ü Apersepsi : Guru bertanya “Pernahkah kamu mengalami peristiwa gerhana matahari?” Ceritakanlah!
ü Siswa dibagi atas 5 kelompok.
ü Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
ü Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan Inti ( 50 menit )
1. Siswa mengamati peristiwa gerhana matahari dalam video di layar proyektor.
2. Siswa bertanya-jawab tentang peristiwa gerhana matahari yang telah ditonton dalam video, dengan butir pertanyaan sebagai berikut; (1) mengapa saat terjadi gerhana matahari banyak orang yang ingin menyaksikannya? (2) menurut pendapatmu gerhana matahari terjadi pada waktu malam atau siang hari? (3) mengapa saat terjadi gerhana matahari lampu kendaraan menyala? (4) apa sebabnya kenampakkan bentuk matahari tersebut seperti ada banyangan yang menutupinya? (5) mengapa bentuk matahari tersebut awalnya bundar kemudian seperti bulan sabit, selanjutnya menghilang dan kembali bundar? (6) mengapa orang yang menyaksikan gerhana matahari menggunakan kacamata gelap? (7) berapa menit peristiwa gerhana matahari berlangsung? (8) mengapa gerhana matahari yang terjadi di negara Cina tidak dapat di saksikan di negara Indonesia?
3. Masing-masing kelompok siswa bergiliran mendemonstrasikan peristiwa gerhana matahari dengan menggunakan alat peraga model planetarium.
4. Masing-masing kelompok siswa membuat skema perubahan bentuk matahari saat terjadi gerhana matahari di buku gambar kemudian mengamati animasi gerhana matahari di proyektor untuk menyempurnakan hasil kerja kelompok.
5. Masing-masing kelompok membuat skema posisi matahari-bulan-bumi dalam buku gambar kemudian mengamati animasi gerhana matahari untuk menyempurnakan hasil kerja kelompok.
6. Siswa dalam kelompok berdiskusi untuk menjelaskan dampak terjadinya gerhana matahari terhadap bumi.
Kegiatan Penutup ( 10 menit )
ü Siswa meloporkan hasil kerja secara tertulis
VI. Penilaian
Ø Unjuk kerja
Ø Laporan Kerja Kelompok
VII. Media dan Sumber
- Buku IPA Bse kelas 6 SD
- Buku petunjuk praktukum IPA
- Alat peraga model planetarium
- Gambar animasi komputer
- Video peristiwa gerhana matahari.
Mahasiswa PS. UNP
MARSUDI
NIM. 1109862
Video : Gerhana Matahari
Animasi Media Pembelajaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar